”Gajiku nasibnya dua koma, nih. Setiap tanggal 25, gaji sudah ada di rekening. Tapi masuk ke tanggal 2 bulan depannya, sudah koma, soalnya banyak sale di akhir bulan, sayang kalau enggak belanja,” seloroh rekan Kompas Female. Keadaan semacam ini sudah umum terjadi ketika Anda merasa sulit untuk menabung. Bagaimana bisa memperbaiki kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan? Dengan ”mengelabui” jiwa konsumtif Anda, jawabannya. Namun, Anda harus tahu triknya. Ada rencana-rencana sebelum uang itu masuk ke dalam rekening yang bisa Anda lakukan guna menekan keinginan untuk berbelanja. Berikut di antaranya:
Berhentilah Berusaha Keras Menabung
Berjanji pada diri sendiri bahwa Anda akan menjadi orang yang lebih baik dalam menabung dan akan berusaha lebih keras tak akan cukup. Coba datang ke bank dan minta diberikan pengetahuan mengenai pengalihan uang otomatis untuk menabung. Riset menunjukkan bahwa semakin sedikit upaya yang harus dilakukan, makin besar kemungkinan seseorang untuk menabung. Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Chicago menunjukkan bahwa para karyawan yang mendaftar untuk mengikuti rencana tabungan pensiun yang memindahkan sedikit uang dari tabungannya secara otomatis memiliki pengikut dua kali lipat lebih banyak. Ternyata, pergi ke bank untuk menabung atau ke ATM untuk mentransfer tabungan merupakan hal yang menjadi beban bagi sebagian besar orang.
Anda bisa mengikuti program tabungan berjangka yang sudah banyak dimiliki oleh bank-bank kenamaan. Tipe seperti ini akan menyisihkan sedikit uang Anda untuk disimpan atau digunakan dalam sebuah investasi untuk dibungakan.
Gunakan Uang Tunai
Ide utamanya adalah, Anda hanya boleh menggunakan uang tunai, tidak kartu kredit. Dengan begini, Anda akan mengeluarkan uang lebih bijaksana. Sebuah studi yang dilangsungkan oleh peneliti dari MIT menemukan bahwa orang akan lebih berkenan membayar suatu barang atau jasa yang harganya dua kali lipat jika menggunakan kartu kredit. Namun, jika harus membayar dengan uang tunai, mereka akan menolak atau mencari yang lebih murah. Beberapa peneliti menjuluki fenomena ini sebagai efek uang Monopoly. Artinya, karena Anda tidak ”bermain” dengan uang tunai atau asli, mengeluarkan uang terasa tak ada konsekuensinya. Jadi, cukup gunakan kartu kredit untuk membayar pembelian barang-barang atau jasa yang besar dan benar-benar perlu–jangan lupa untuk menyesuaikannya dengan kemampuan membayar cicilannya.
”Mood” Berantakan? Tinggallah di Rumah
Dalam sebuah studi, para peneliti dari Harvard and Carnegie Mellon mengonfirmasikan bahwa kita cenderung menghamburkan uang lebih banyak ketika sedang tidak mood atau sedang merasa sedih. Dalam penelitian ini, para responden dibagi dalam 2 grup. Grup pertama diminta menonton film sedih mengenai seorang ayah yang sekarat. Grup kedua, diminta menonton film dokumenter membosankan. Grup pertama bersedia membeli minuman yang harganya bisa mencapai 20.000-an per gelas, sementara grup kedua rata-rata hanya mau mengeluarkan uang sekitar 5.000 untuk minuman. Jadi, supaya Anda tidak mengeluarkan uang yang tak perlu, sebaiknya selesaikan masalah sedih atau mood berantakan di rumah saja daripada bangkrut.
Monday, March 29, 2010
Trik-trik Kecil agar Lebih Banyak Menabung
Subscribe to:
Posts (Atom)